Halo sobat, setelah sekian lama
nganggur dengan berbagai kesibukan, kali ini kami menulis tentang bagaimana
cara mengajar anak-anak kita. Coba bayangkan ketika kita membaca cerita ini di
tahun 2000 yaitu berita tentang bersinar inovasi pendidikan, bagi
banyak orang teknologi digital dan standar pengajaran merupakan salah satu
kunci dalam melakukan berbagai reformasi dalam dunia pendidikan.
Di waktu itu di sudut utara Eropa, sebuah negara
dengan jumlah penduduk sekitar 5 miliar telah membangun sistem pendidikan
menggunakan pendekatan yang berbasis belajar tetapi bebas seperti di rumah. Semua
sekolah memerlukan guru yang hebat dan kepala sekolah yang bijaksana untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan terhadap perkembangan pendidikan.
Dalam kondisi seperti ini, mereka berpikir bahwa
ternyata kepercayaan merupakan salah satu hal yang mendorong kemajuan dalam
bidang pendidikan dibandingkan dengan pengawasan dan kontrol kepada seorang anak
untuk belajar. Bagi mereka dengan melakukan pengawasan dan kontrol yang berat
justru akan membuat anak tertekan secara psikologis dan membuat mereka
melakukan segala sesuatu hanya dengan paksaan. Karena itu mereka menggunakan
pendekatan “saling percaya” antara guru dan siswa dan orang tua.
Negara yang kami maksudkan di sini adalah Finlandia,
selama ini orang mengenal Finlandia yang pernah menggemparkan dunia lewat
produk telekomunikasi yang mereka ciptakan yang merambah sampai pelosok pedesaan
Indonesia bahkan mungkin sampai hari ini masih ada di antara kita yang masih
menggunakan produk tersebut. Produk tersebut tidak lain adalah Handphone Nokia.
Memang, jika ini adalah tahun 2000, Anda mungkin akan mampu
berpikir tentang merek ponsel terkemuka di dunia sebagai satu-satunya hal yang berkaitan
dengan Finlandia. Bahkan jika Anda seorang sejarawan, Anda akan tidak mungkin pernah
mendengar bahwa sekolah di Finlandia adalah sesuatu yang istimewa.
Jika Anda seorang pendidik pada waktu itu, Anda mungkin
telah mendengar tentang program penilaian siswa internasional yang dibentuk
oleh Organisation for Economic
Co-operation and Development (OECD) yang diresmikan tahun itu.
Reformasi Pendidikan Finlandia Menurut PISA
PISA, atau Programme for
International Student Assessment, adalah sebuah program yang membandingkan
sistem sekolah semua negara-negara anggota OECD dengan mengukur kemampuan mereka
selama 15 tahun lalu dan apa dapat mereka lakukan setelah mereka belajar membaca,
matematika dan ilmu pengetahuan. Ini merupakan hal paling umum yang menjadi tolok-ukur
dunia internasional yang digunakan untuk membandingkan sistem sekolah satu sama
lain.
Konsep pendidikan negara-negara di
dunia memang berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi negara tersebut. Finlandia
yang awalnya hanya dikenal oleh banyak orang dengan merek Nokia, sampai saat
ini terus membangun sistem pendidikan mereka yang berdasarkan konsensus yang
luas dengan keyakinan mereka bahwa cara ini akan lebih meningkatkan kualitas
pendidikan mereka. Bagi mereka untuk melunasi cita-cita reformasi pendidikan
memang membutuhkan investasi yang konsisten, cerdas, dan ketekunan.
Konsep pendidikan Finlandia yang
tidak memberikan pekerjaan rumah kepada siswanya merupakan sebuah berita
fenomenal yang di dengung-dengungkan dunia sampai hari ini. Bagi mereka
memberikan pekerjaan rumah kepada siswa sama halnya dengan memberikan beban
lebih kepada siswa untuk melakukan karya-karya lain.