Stanislav Petrov, Pria yang Menyelamatkan Dunia dari Perang Nuklir |
Tiga puluh empat tahun yang lalu, pada 26 September 1983, ada seorang pria yang menyelamatkan dunia dari perang nuklir paling mematikan di dunia. Pagi itu di wilayah Uni Soviet terdeteksi oleh sebuah komputer sistem pendeteksi serangan rudal bahwa ada rudal yang sementara mengarah ke Uni Soviet.
Mereka menduga bahwa Amerika telah melontarkan rudal nuklir ke arah mereka,
karena komputer telah memberikan sinyal kepada mereka.
Bagi para prajurit militer yang telah mengetahui
hal tersebut mulai bersiaga, tapi dalam kondisi siaga tersebut ada seorang
perwira yang tetap kelihatan tenang dan tidak melaporkan temuan komputer
tersebut keatasannya.
Perwira tersebut adalah Stanislav Yevgrafovich Petrov, seorang militer yang dipercayakan untuk mengurus rudal milik Uni Soviet karena pengalamannya dalam bidang tersebut.
Dalam kondisi siaga tersebut ia melakukan analisis yang cukup singkat untuk menentukan apakah yang dibaca oleh komputer tersebut adalah benar rudal nuklir atau bukan.
Hasil analisis cepat yang dilakukan oleh Stanislav Petrov menemukan bahwa yang dibaca oleh komputer tersebut bukanlah rudal nuklir tetapi pantulan cahaya matahari di awan dan terbaca oleh satelit sebagai sesuatu yang mencurigakan.
Analisis yang super cepat tersebut tanpa ia sadari telah membawahnya masuk dalam catatan sejarah sebagai penyelamat dunia dari perang nuklir.
Stanislav Petrov dengan seragam Militernya |
Tidak bisa dibayangkan kalau Stanislav Petrov, langsung melaporkan temuan tersebut
kepada atasan, kita sudah pasti menduga perintah apa yang akan dikeluarkan oleh
atasannya tersebut, perintah tersebut tidak lain adalah melakukan serangan
balasan. Stanislav Petrov, pensiun dengan pangkaf letnan kolonel dan sekarang
tinggal di sebuah kota kecil di dekat Moskow.
Semasa bertugas, Stanislav Petrov banyak mengikuti pelatihan yang ketat sesuai dengan instruksi dan tugas rutinnya adalah mendata setiap rudal yang dimiliki oleh mereka dan melakukan analisa terhadap rudal milik negara lain dan melaporkan perkembangannya kepada atasan.
Menurut Stanislav Petrov, sirene melolong dengan sangat kuat tetapi dia hanya
duduk mengamati setiap detik perkembangan dari hasil deteksi satelit tersebut
di depan komputer.
Sistem memberikan petunjuk kepadanya bahwa tingkat keakuratan dari deteksi itu adalah “siaga tertinggi" dalam penanganan serangan rudal.
Menurut Stanislav Petrov, sempat terlintas dalam pikirannya mungkin tidak diragukan lagi, Amerika telah meluncurkan rudal. Tetapi Beberapa menit kemudian sirene berhenti menandakan seharusnya rudal telah meledak.
Setelah beberapa menit sirene berhenti, komputer telah berubah peringatan dari posisi serangan misil ke posisi tenang kata Petrov.
Stanislav Petrov dan ilustrasi ledakan nuklir |
Dia mengakui bahwa ia tidak pernah benar-benar yakin bahwa waspada adalah
sesuatu yang palsu. Ia mengatakan ia adalah satu-satunya petugas ditimnya yang
telah menerima pendidikan sipil dalam bertugas.
Stanislav Petrov, menerima beberapa penghargaan internasional . Tetapi dia
tidak berpikir dirinya sebagai pahlawan. Ungkapan yang selalu keluar dari Pria
yang menyelamatkan dunia dari perang nuklir ini adalah “Itu pekerjaan saya”.
Stanislav Petrov, telah membuktikan bahwa segala sesuatu harus diwaspadai, tetapi kewaspadaan itu harus tetap menggunakan cara-cara penyelesaian yang rasional. Karena keputusan beberapa datik saja bisa membawa dampak terhadap lingkungan kita maupun dunia secara umum.