Banyak cara yang dapat dilakukan sekolah dalam menjalin hubungan dengan masyarakat, seperti melalui media, komite sekolah, atau paguyuban orang tua. Pada era teknologi seperti sekarang, banyak media yang dapat dipilih sekolah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hubungan dengan orang tua peserta didik, dari media cetak sampai media berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Sekolah juga sudah mempergunakan komite sekolah sebagai wadah untuk mengoptimalkan peran serta orang tua dalam mendukung dan mewujudkan mutu pendidikan. Sangat disayangkan bahwa komite sekolah belum maksimal dalam mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan.
Hal ini didukung berbagai hasil kajian yang menyimpulkan di bawah 50% komite sekolah masih kurang berperan dalam pengembangan dan implementasi program sekolah. Keterlibatan komite sekolah hanya dominan pada aspek tertentu yang terkesan tidak bernilai.
Untuk menyempurnakan peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan, perlu dibentuk paguyuban, yang sering disebut komunitas. Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya memiliki ikatan hubungan emosional dan alami.
Paguyuban bukanlah sebuah organisasi. Organisasi adalah wadah yang di dalamnya terdapat sekumpulan dua orang atau lebih yang bersifat formal, memiliki tujuan yang jelas dan terukur, serta memiliki visi tertentu. Paguyuban tidak demikian, karena lebih mengarah ke sebuah perkumpulan komunitas alamiah, yang terbentuk karena adanya rasa kepedulian dan empati terhadap sebuah program.
Nilai dasar dari hubungan ini diikat dalam bentuk wadah yaitu paguyuban. Paguyuban orang tua sebagai kelompok sosial orang tua peserta didik di sekolah mempunyai hubungan kekerabatan dan kekeluargaan dan bertujuan membangun, menumbuhkan, dan meningkatkan partisipasi, kepedulian, dan tanggung jawab orang tua melalui saran, ide, dan masukan terhadap penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dasar hubungan mereka karena adanya pemikiran yang sama, yaitu untuk peningkatan mutu pendidikan.
Paguyuban Orang Tua
Paguyuban orang tua di sekolah dapat bekerja sama dengan komite sekolah untuk menyusun sebuah perencanaan program serta melaksanakan perencanaan dan mengevaluasi program sekolah. Paguyuban juga dapat mendukung pembelajaran di kelas dalam wujud pemikiran, tenaga, dan finansial serta sebagai mediator orang tua siswa dengan wali kelas dan guru.
Paguyuban orang tua dapat memberikan sumbangan ide untuk menginspirasi peserta didik khususnya dan juga warga sekolah lainnya. Paguyuban orang tua tentunya memiliki keahlian yang heterogen, sehingga dapat dimanfaatkan keahlian mereka untuk terlibat dalam kegiatan akademik dan nonakademik. Ketidakharmonisan komunikasi antarorang tua dengan pendidik serta wali kelas dan antarpendidik dengan peserta didik dapat terurai dengan kehadiran paguyuban orang tua.
Kesuksesan anggota paguyuban dapat dijadikan sumber belajar bagi peserta didik. Mereka bisa sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan dan berbagi pengalaman dalam acara-acara formal lainnya. Mereka juga dapat masuk kelas untuk mendampingi guru membelajarkan materi tertentu yang dirasa penting dan sulit diapresiasikan oleh pendidik.
Sebab, tidak menutup kemungkinan, pendidik tidak paham terhadap materi-materi tertentu. Dengan demikian, tidak akan terjadi tidak tersampaikannya materi itu kepada peserta didik. Hal ini jika terwujud akan memberi kemudahan bagi perancang pembelajaran, yaitu pendidik itu sendiri, untuk membawa pembelajarannya mudah dipahami peserta didik.
Manfaat untuk Pendidik
Seorang ahli desain pembelajaran menemukan beberapa masalah, yakni pendidik sering melewatkan bahkan meninggalkan beberapa kompetensi dasar (KD), yaitu tidak dibelajarkannya KD tersebut kepada peserta didik. Hal ini karena pendidik merasa tidak menguasai KD tersebut. Untuk itu, diperlukan kejujuran dari pendidik dan kesadaran untuk mencari solusi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendiskusikan dengan paguyuban orang tua dan meminta di antara mereka yang memiliki keahlian di bidang tersebut untuk membelajarkan KD tersebut, walaupun banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, misalnya meminta tolong pendidik lain untuk menyampaikan KD tersebut atau meminta peserta didik yang sudah tuntas mempelajari KD tersebut untuk menyampaikannya di kelas.
Sumber belajar di kelas dapat dari mana saja dan siapa pun, tidak hanya dari pendidik pemegang mata pelajaran. Dengan harapan, akan memunculkan motivasi untuk belajar dan berprestasi. Peserta didik dalam waktu tertentu memerlukan suasana yang berbeda untuk menata konsep yang ia terima dari berbagai sumber belajar. Mereka memerlukan tantangan-tantangan yang menstimulus kognitifnya agar mampu berkreasi dan berinovasi.
Paguyuban juga dapat diundang untuk membuka dan merancang sebuah program kelas khusus untuk orang tua peserta didik. Mereka dapat saling bertukar pengalaman tentang kiat-kiat mendidik anak, pola asuh anak, serta metode belajar yang efektif dan efisien. Dengan harapan, untuk peningkatan mutu hasil belajar peserta didik.
Program ini dapat dilaksanakan di sekolah dengan terjadwal, terutama setelah ulangan tengah semester, sekaligus dijadikan umpan balik dan tindak lanjut dari hasil kemajuan belajar peserta didik. Hal ini sebagai momen yang tepat untuk pelibatan orang tua terhadap pendidikan anak.
Momen ini juga untuk menyadarkan pentingnya pendidikan keluarga terhadap kualitas hidup anak. Di program kelas khusus ini, mereka juga dapat mendiskusikan kasus dan isu-isu terkini, sehingga dapat dicegah agar tidak berdampak pada peserta didik.
Meningkatkan Kualitas
Pada akhir semester di acara kenaikan kelas, paguyuban bisa diajak untuk membuat kegiatan, misalnya pameran, pasar murah, atau pentas seni. Orang tua dapat terlibat dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan tersebut. Orang tua bahkan dapat sebagai pemberi sponsor dan donasi kegiatan ini.
Sebab, di kegiatan pameran yang dipamerkan adalah portofolio proyek dan hasil karya peserta didik, begitu juga pentas seni, yang berperan adalah anak-anak mereka, karena pada hakikatnya hasil karya mereka adalah cermin dari usaha-usahanya selama ini. Tujuannya, selain peseta didik percaya diri terhadap karya yang ia hasilkan, juga dalam rangka “menjual” sekolah kepada masyarakat.
Satu catatan penting dari pelibatan paguyuban orang tua selain untuk peningkatan mutu pendidikan adalah bahwa paguyuban orang tua akan memberi sumbangan terhadap terbentuknya nilai baik kepada peserta didik, warga sekolah, dan masyarakat luas. Semua program yang dirancang dan dilaksanakan oleh paguyuban akan menanamkan kebiasaan yang bernilai. Sebab, pendidikan nilai hanya dapat dibelajarkan kepada peserta didik melalui pembiasaan. Semoga