Sejak Tuhan
menciptakan manusia pertama, maka disanalah sebenarnya awal segala bentuk
interaksi antara pencipta dan yang diciptakan. Adam dan Hawa adalah bukti
dimana komunikasi itu mulai berjalan. Mulai dari penciptaan hingga proses
dimana manusia jatuh dalam dosa. Karena godaan Si Iblis yang menyuruh untuk
memakan buah pohon kehidupan. Dengan adanya bukti ini maka dapat kita simpulkan
bahwa proses interaksi sudah ada sejak manusia pertama itu diciptakan.
Komunikasi
sangat diperlukan agar proses interaksi dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Salah satu syarat agar komunikasi itu berjalan dengan maksimal adalah bahasa. Bahasa
merupakan instrumen terpenting dalam tatanan kehidupan manusia. Manusia tidak
dapat hidup tanpa menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Bahasa adalah
simbol-simbol yang digunakan untuk menyatakan gagasan, ide, dan perasaan orang
kepada orang lain. Mulai dari bangun tidur, makan, mandi, sampai tidur lagi,
atau melakukan berbagai aktivitas manusia lainnya, tidak luput dari adanya
penggunaan bahasa.
Bahasa memiliki berbagai variasi atau ragam
bahasa. Hartman dan Stork (1972) membedakan variasi berdasarkan kriteria (a)
latar belakang geografi dan sosial penutur, (b) medium yang digunakan, dan (c)
pokok pembicaraan. Variasi atau ragam bahasa menyangkut semua masalah pribadi
para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat
kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya. Berdasarkan usia, kita
dapat melihat perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh anak-anak, para
remaja, orang dewasa, dan orang yang tergolong lanjut usia.
Di era
globalisasi ini perkembangan teknologi tidak bisa lagi kita hindari. Situs
jejaring sosial seperti facebook, twitter, friendster dan lain sebagainya
seolah menunjukan kepada kita bahwa dunia tidak lagi memiliki batas. Hanya
dengan sebuah perangkat yang memiliki akses internet kita bisa melihat apa saja
yang ada didunia. Internet bisa di akses bebas oleh siapa saja, tidak hanya
orang dewasa saja. Anak yang berumur sekolah dasar pun bisa mengaksesnya secara
bebas.
Dengan kebebasan
yang telah diberikan ini, tentu tidak sedikit orang yang menyalahgunakannya.
Mulai dari
mengakses situs porno, mengupload video/gambar porno, merusak akun milik orang
lain, menyebar virus didunia maya dan lain sebagainya yang dapat merusak akhlak
dan moral generasi muda termasuk didalamnya adalah siswa Kristen. Dalam kaitan
dengan masalah ini, Salomo berkata dalam kitab Amsal 1:10
Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau
menurut; Karena itu sebagai generasi
yang berkepribadian Kristen, kita diajak untuk bersama-sama mencegah penggunaan
internet pada hal-hal yang tidak baik. Karena dalam perkembangannya, situs
porno dan semua akun yang berbau porno tidak bisa lagi dihilangkan dari dunia
maya karena setiap hari ada ribuan bahkan jutaan akun dan situs porno yang
diupload dan diakses oleh jutaan orang didunia.
Tuhan pula
mengingatkan kita lewat kitab Amsal 1:15 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut
tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka. Ini menunjukan
bahwa Tuhan tidak ingin kita tetap berada dalam kungkungan dosa. Karena itu
lewat para nabi Dia tetap mengingatkan kita untuk tetap berbuat sesuai yang
dikehendaki Bapa di Sorga.
APA ITU JEJARING SOSIAL?
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang
umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih
tipe relasi spesifik seperti nilai, visi,
ide, teman, keturunan, dan lain-lain.
Di era teknologi
informasi dan komunikasi yang berbasis internet ini, istilah jejaring sosial
tidak lepas dari penggunan situs internet seperti facebook, twitter, yahoo messenger, wechat, line, skype, friendster,
blogger dan berbagai situs lainnya yang melibatkan akun banyak orang.
Dengan memiliki akun dari beberapa situs yang disebutkan diatas maka kita dapat
berinteraksi dengan siapa saja dan dimana saja tanpa batas.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF SITUS JEJARING SOSIAL
Dalam
perkembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi, situs jejaring sosial
memiliki dampak yang bukan saja mengarah pada sisi positif namun juga mengarah
pada sisi negatif.
Dampak
positif
1.
Manusia
dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial
2.
Tempat
belajar bagaimana cara beradaptasi dan bersosialisasi dengan publik dan
mengelola jaringan pertemanan.
3.
Dapat
memperluas jaringan pertemanan dengan orang lain di seluruh dunia.
4.
Memotivasi
diri untuk belajar mengembangkan potensi diri melalui teman-teman online.
5.
Dapat
membuat anak remaja lebih mengetahui arti persahabatan dan rasa simpati
terhadap orang lain walaupun belum pernah bertemu sebelumnya.
6.
Sebagai
media pertukaran informasi dan data.
7.
Sebagai
alat untuk mengetahui lebih jauh tentang kekristenan.
8.
Alat
untuk belajar menjadi entrepreneur sejati.
9.
Dapat
mempertemukan keluarga dan sahabat yang terpisah sejak lama.
10.
Dll,-
Dampak
Negatif
1.
Manusia
menjadi malas berkomunikasi di dunia nyata
2.
Tingkat
pemahaman bahasa terganggu, terutama bahasa tubuh.
3.
Akan
lebih mementingkan diri sendiri
4.
Mempengaruhi
keterampilan menulis
5.
Lahan
untuk berbuat kejahatan (penipuan, pembobolan email maupun credit card)
6.
Pornografi
7.
Membuat
remaja lupa dengan waktu ibadah
8.
Pelanggaran
hak cipta
9.
plagiarisme
10.
Perjudian
11.
Dan
berbagai kejahatan lain yang tidak bisa dsebutkan.
Dari beberapa
dampak positif dan negatif diatas, kita kembali diingatkan oleh firman yang
terdapat dalam kitab Matius 28:20 “dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.". Menjadi
tanggungjawab kita bersama untuk mengabarkan amanat agung ini kepada siapa saja
dan dimana saja lewat dunia nyata maupun dunia nyata. Agar penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi dapat berjalan sesuai kehendak Tuhan.
SIKAP SISWA KRISTEN TERHADAP
SITUS JEJARING SOSIAL
Dalam
menghadapi perubahan yang terjadi sejak gempuran jaringan berbasis internet,
maka tatanan kehidupan bermasyarakat dan bergereja pun mulai berubah seiring
dengan munculnya situs-situs jejaring sosial. Komunikasi yang tanpa batas,
pertukaran data yang semakin cepat, berita yang akurat dan berbagai kemudahan
lain yang kita peroleh di zaman digital ini. Di zaman digital ini pula siswa
Kristen benar-benar diuji kemampuannya dalam penguasaan teknologi dan
informasi. Siswa Kristen dituntut untuk menjadi generasi yang benar-benar
tangguh dalam meredam segala bentuk kejahatan dalam dunia maya (Cyber Crime). Adapun sikap-sikap siswa
Kristen yang diharapkan dapat meminimalisir kejahatan dunia maya adalah sebagai
berikut:
1. Menjadi
pribadi yang rendah hati
2. Menjadi
pribadi yang antusias
3. Menjadi
pribadi yang pantang menyerah
4. Menjadi
pribadi yang solider
5. Menjadi
pribadi yang disiplin
6. Menjadi
pribadi yang selalu bersyukur
7. Menjadi
pribadi yang pekah terhadap dinamika sosial
8. Menjadi
pribadi yang berkarakter Kristen yang taat dan takut akan Tuhan
9. Menjadi
Berkat bagi orang lain lewat tutur kata dan tindakan.
10. Melatih
diri untuk menentang semua tindakan kejahatan dunia maya (Cyber Crime).
11. Berani
mengatakan tidak terhadap pornografi dan pornoaksi.
12. Mengurangi
ketergantungan terhadap penggunaan jaringan berbasis internet
13. Berpikir
inovatif (melakukan terobosan-terobosan baru dalam menghasilkan dan
mengembangkan produk baru untuk kebaikan banyak orang), dan
14. Bertekun
dalam doa
Dengan
melaksanakan beberapa sikap diatas maka Cyber
Crime yang berujung pada kenakalan remaja akan berkurang.
Theo Ch. Merentek
Ketua Relawan TIK Komisariat “RHAPSODI” UKIT
Pemimpin Redaksi Buletin Andragogi
KANIT Humas BEM FKIP UKIT